UNTUKMU SELAMANYA (cerpen part 1)

waktu senggang, iseng-iseng aku coret-coret di kertas, nulis sesuatu dan hasilnya cerpen ini. cerpen ini terinspirasi dari lagu UNGU - Untukmu Selamanya. Cerita ini asli cuma fiktif dan hasil karangan aku. kebetulan aku salah satu anggota mading di sekolahku, jadi sebenernya cerpen ini pernah aku publish di mading sekolah. kritik, komentar dan saran sangat ditunggu. Happy Reading! :)


UNTUKMU SELAMANYA part 1
cr. Maya


cast: Putra, Putri, Chacha, and others.
soundtrack: UNGU - Untukmu Selamanya


Tiiiiiiiiiiitt .. tiiiiiiiit ..
Jam weker di kamarku berbunyi, aku mengeliat hebat. Kurasakan kantuk yang masih tersisa. Rasanya sangat malas kalau harus bangun di pagi-pagi buta begini. Tapi aku harus sekolah, aku ingin meneruskan perusahaan ayahku kelak. Aku gak boleh membuat mereka kecewa. Dengan mata masih setengah terpejam, aku melangkah menuju kamar mandi. Setelah itu, aku memakai seragamku dengan rapi, aku berdandan seadanya dan segera menuju ke ruang makan. Aku mengoleskan selembar roti dengan selai coklat kesukaanku dan aku langsung berlari menuju garasi.
“Ma ..Pa.. aku berangkat..”
“susunya di minum dulu sayang.”
“oh iya, maaf Ma lupa. hehe”
Aku meminum segelas susu dengan cepat. Gak sampai waktu 5 menit, susu itu udah berpindah ke dalam perutku. Kedua orang tuaku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya yang gak pernah berubah. “yaudah ya ma..pa.. aku berangkat.”
“Kamu gak makan rotinya lagi?”Teriak papaku.
“Enggak pa, aku udah kenyang.”jawabku dengan berteriak dari garasi.
----------------------------------------------------------






“Aih, mana ya?”tanyaku dalam mobil. Aku mencari-cari kaset lagu kesukaanku. Karena perjalan dari rumah ke sekolahku cukup lama, aku selalu menyetir sambil mendengarkan lagu untuk menghapus kejenuhanku. “aduh, mana sih?”
Aku sempat lengah, tiba-tiba ..”ahhh” teriakku kaget sambil menginjak rem dengan kuat. Hampir saja aku menabrak seorang  laki-laki. Aku masih terpaku dengan tangan terus memegang kemudi mobil. Tiba-tiba, laki-laki itu mengetuk pintu mobilku, dan marah-marah padaku.
“Hey... hati-hati dong, kamu hamper aja nabrak aku!”
“Maaf, aku gak sengaja.”jawabku pelan.
“Makanya kalau gak bisa nyetir, gak usah nyetir. Nyusahin tau!”
“ih, ko malah ngehina sih? Aku kan udah minta maaf!”jawabku sewot. Dia gak menjawab dan  melenggang pergi.
“dasar cowok gak sopan!” gerutuku. Aku gak sengaja aku melihat atribut di baju seragamnya yang sama denganku.
Aku mengahampirinya, “Hey tunggu!”
“apa lagi?”
“Kamu sekolah di SMA 56 juga?”tanyaku.
“iya, emang kenapa?”
“hem.. sebagai permintaan maafku, kamu mau berangkat sama aku?”
“Gak usah!”jawabnya ketus.
“Aih, biasa aja dong bang. Aku ngomong baik-baik ko.”
“Gak usah, aku naik Bus way aja.”
“bener nih gak mau, liat tuh sekarang udah jam berapa?”
Dia terdiam sambil terus melihat jam tangannya. “yakin deh, Bus way pasti masih lama. Percaya deh sama aku!”
Dia masih tetap terdiam. Lama-lama aku mulai kesal padanya. Aku memutuskan untuk meninggalkanya yang sedang menunggu Bus way. ”yasudah kalau gak mau, aku pergi duluan.”
“tunggu!”teriaknya.
aku membalikkan badanku dan menoleh padanya, “apa?”
“kalau bukan karena tinggal 30 menit lagi bel sekolah bunyi, aku gak bakalan mau ikut kamu.”sahutnya ketus.
Aku gak menjawab dan membiarkannya masuk ke dalam mobilku. Selama perjalanan kami terus diam, aku bosan. Aku menyalakan VCD di mobilku, terdengar alunan lagu UNGU.
“kamu suka UNGU?” akhirnya dia mulai membuka suara.
“iya.”jawabku singkat. Aku terus berkonsentrasi pada mobilku, aku gak mau kejadian tadi terulang lagi.
“oya, nama kamu siapa? Terus kelas berapa?” tanyanya lagi.
“Aku Natasya, lengkapnya Natasya Anindya Putri. Aku kelas 3IPA2. Kamu?”
“eehh? Nama belakangnya hampir sama kayak aku. Aku Nicky Rio Putra. Aku sih kelas 3IPA4.” Jawabnya.
Akhirnya kami tiba di sekolah, aku memarkirkan mobilku di tempat parkir sekolah. Dia menungguku, dan kami berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.
“Aku masuk duluan ya Ky.”pamitku.
“iya.”jawabnya sambil tersenyum.
Tak lama kemudian, bel berbunyi. Pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran Kimia.
“Cie..tadi sama siapa?”Tanya teman semejaku dengan berbisik-bisik.
“sstt.. nanti aja lagi istirahat aku certain.” jawabku dengan gak kalah pelan.
“Hey kamu? Jangan ngobrol!”tegur guruku.
“maaf bu.”jawabku.
“yasudah, sekarang kamu ambil buku kerja yang di kumpulin minggu lalu di meja ibu.”
“baik bu, permisi.”jawabku. aku berjalan keluar kelas sambil memelototi Chacha, teman semejaku. Yang dipelototi hanya senyum-senyum gak jelas dengan wajah yang terlihat tanpa dosa.
Aku berjalan menuju ruang guru. Aku dengan mudah menemukan meja guru tersebut, karena terlihat banyak sekali buku-buku tebal tertumpuk disana. “haah, masa aku harus bawa semua buku tebal ini sendirian? Gara-gara Chacha sih.”gerutuku pelan. Aku mwngambil semua buku-buku itu sendirian, “ukh, berat.” Batinku. Aku tak bisa melihat jalan, tapi untung saja aku hafal arah ke kelasku. Tiba-tiba..
BRUK !
Ada yang menabrakku dari belakang. Semua buku yang ku pegang jatuh semua, aku pun ikut jatuh. Ukh! Rasanya sakit dan kesal. Baru saja aku akan memarahinya, dia sudah minta maaf duluan.
“Maaf, aku gak sengaja.”kata seorang cowok di belakangku.
“Maaf? Seenaknya aja kamu, bawa buku-buku ini berat tau.”jawabku galak. Aku berdiri sambil memegang pinggangku.
“Yee, aku kan udah minta maaf. Aku gak sengaja. Sebagai permintaan maaf, sini bukunya aku bantu bawain sampe depan kelas kamu.” Aku membiarkan dia mengambil alih semua buku yang ku pegang. Aku melangkah duluan dan dia menjajari langkahku. Kami terdiam untuk beberapa saat. Lorong sekolah pun terasa sangat jauh bagiku.
“Lagi ngapain kamu ditempat tadi? Padahal kan ini lagi jam pelajaran, kamu bolos ya?” tanyaku untuk memecah keheningan.
“Enak aja bolos, tadi aku dari toilet. Eh, malah gak sengaja nabrak kamu.”Jelasnya masih dengan terus berjalan dengan berusaha menyeimbangkan buku-buku yang sedang dipegangnya agar gak terjatuh.
Aku terus berjalan dan kami saling diam. Akhirnya kami berdua sampai di depan kelasku. Aku mengambil alih semua buku yang dipegangnya. "makasih,"ucapku padanya. Dia hanya mengangguk sambil tersenyum dan melenggang pergi. Aku masih memperhatikannya sampai dia menghilang di tikungan koridor sekolah. Aku masuk ke kelas,"ini bu bukunya."ucapku sambil menyimpan buku-buku berat itu di meja guru.
"makasih, kembali ke tempat duduk kamu."perintah ibu guru itu padaku.
Aku segera menuju tempat dudukku. Aku pura-pura memasang muka masam pada Chacha. Dia diem aja! Huh, dasar kau cha. Gak peka ya? Batinku, sebal.
.......................................................................
Semenjak saat itu aku semakin dekat dengan Putra. Aku merasa nyaman kalau dekat dengannya, aku sering mengobrol dengannya dan bersama di koridor sekolah. Hmm… bahkan mungkin aku mulai menyukainya!
Tapi, udah 2 hari ini dia gak masuk sekolah. Kemana ya? Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi gak pernah diangkat. Aku ingin mencarinya, tapi aku gak tau alamat rumahnya dimana. Akhirnya aku meminta pendapat Chacha, kadang sih tuh anak otaknya encer. Moga aja kali ini dia bisa diandalkan.
“Cha, udah 2 hari Putra gak masuk, kenapa ya kira-kira?”tanyaku pada Chacha yang kutemui saat itu sedang mengerjakan peernya.
“Putra yang biasanya suka bareng kamu? Sakit kali Put, atau lagi ada acara keluarga.”jawabnya.
“Tapi masa sih Cha? Kenapa kalau aku telfon gak pernah diangkat ya?” tanyaku heran.
Yang ditanya malah diem aja, aku mulai kesal. “Cha, kamu dengerin aku gak sih?”tanyaku kesal.
“Iya, ni juga di dengerin ko!”jawabnya.
“trus aku mesti gimana Cha?”tanyaku lagi.
“Datengin aja rumahnya.”jawabnya singkat.
“tapi aku gatau alamatnya dimana.”
“Tanya TU aja Put”
“Ah, iya ya! Kamu pinter Cha. Makasi Chacha saying.” Jawabku senang sambil mencubit kedua pipi Chacha.
“Putriii, sakit tau!”teriak Chacha. Tapi aku sudah lari duluan sebelum mendapat balasan cubitan dari Chacha.
Hmm.. tadi chacha lagi baca apa ya? Ko serius banget! Ah, tapi sudahlah. Yang penting dia udah ngasih sedikit solusi untukku, batinku. Aku segera melangkahkan kakiku menuju ruang TU. Aku menanyakan alamat rumah Putra pada seorang ibu yang duduk disana. Dan gak membutuhkan waktu lama, aku sudah mendapatkan alamat rumah Putra pada secarik kertas.
“Aku harus kesana hari ini.”
…………………………………………………………………...
Pulang sekolah, aku segera melaju ke rumah Putra. Cuaca hari ini cukup buruk, bahkan hujan mengguyur jalanan. Tapi, itu gak menyurutkan niatku untuk  tetap kerumah Putra.
Sesampainya disana, aku melihat Rumah berwarna kuning dengan pagar berwarna coklat tua yang berdiri megah. Aku menekan bel yang terdapat pada pagar itu. Lalu seorang satpam rumah itu membukakan pintu dan menghampiriku.
“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” Tanya satpam itu padaku.
“Benar ini rumahnya Putra?”
“Iya, benar mbak. Tapi maaf, tuan Putranya lagi keluar sama ibu.”jawabnya.
“Oh, bapak tau kemana?”tanyaku kecewa.
“Maaf mbak, saya kurang tau. Mbak mau menunggu atau mau titip pesan saja?”
“Oh, gak usah pak. Saya titip pesan aja. bilangin ke Putra, tadi Putri dateng.”
“baiklah kalau gitu, nanti saya sampaikan.” Jawab satpam itu.
“makasih ya Pak. Saya pamit pulang.”
Aku segera pergi dari rumah Putra. Aku merasa kecewa karena aku gak bisa ketemu Putra. Tapi, semoga aja nanti malem Putra ngehubungi aku.
……………………………………………………………………
Malamnya, aku terus melihat handphoneku, apakah ada sms atau telfon dari Putra. Tapi hasilnya nihil, gak ada satupun sms atau telfon darinya. Dia kenapa ya tiba-tiba menghilang? Tanyaku pada diri sendiri.
Saat aku sedang melamun, aku baru sadar kalau ada tugas sekolah yang belum aku kerjakan. Aku bergegas menuju meja belajar dan mengerjakan tugasku. Tapi, tak lama kemudian, aku pun terlelap.
…………………………………………………………………...
Pagi-pagi sekali aku bangun dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Aku berharap hari ini bisa ketemu Putra.
Saat aku sedang merapikan diri di depan cermin, aku melihat layar handphoneku yang terus menyala. Ternyata ada sms masuk, hmm.. mungkin sms-nya dateng saat aku udah terlelap. Hmm.. dari Putra1 batinku senang. Aku segera membacanya, tapi isi sms darinya malah membuatku kaget dan gak percaya.


Bersambung ....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.